Sudah puluhan tahun saya gak ke tempat wisata ini. Padahal
dari pusat Kota Samarinda hanya berjarak sekitar 6-7 km. Di satu hari minggu,
tanpa rencana dan modal iseng, kesanalah saya seorang diri mencari seuatu
yang tak pasti. Lokasi air terjun ini tidak begitu jauh dari Kebun Raya
Universitas Mulawarman Samarinda.
Pintu gerbang jalan masuk |
Pintu gerbangnya berada di pinggir jalan
Samarinda – Bontang. Dari pintu gerbangnya kita akan melewati perkampungan
transmigrasi yang kebanyakan dihuni oleh pendatang dari Jawa. Jarak dari pintu
gerbang ke lokasi air terjun sekitar 1-2 km. Lumayan jauh dan melelahkaan jika
berjalan kaki apalagi kalo menggunakan hi-heels 10cm ;p
Pintu masuk lokasi air terjun |
Di pintu masuk kita akan disambut petugas jaga yang akan
memungut kita sebagai anak biaya tiket masuk yang kalo ga salah 5 ribu
rupiah per orang. Maklum kalo uang2 receh gini saya suka lupa & gak ambil
pusing *sokk ;p
Di pintu masuk saya sudah disuguhi panorama alam yang
lumayan masih asri. Well, dibanding dengan kondisi saat saya kesini puluhan
tahun yang lalu, jelas beda. Tapi beberapa sarana penunjang juga sudah lumayan
lengkap. Dari tempat parkir yang memadai,
warung-warung penjual makanan ringan, dan kios penjual cenderamata.
Kolam pemandian |
Juga
ada kolam pemandian untuk anak-anak, kursi-kursi santai untuk duduk manis
manja, dan beberapa gazebo untuk berteduh dikala hujan datang. Dengan suasana
yang rindang dan bersih, tempat ini sangat pas untuk bermesraan dengan
pasangan.. *dipelototin Mamah Dedeh
Air terjun Tanah Merah |
Untuk ketinggian air terjunnya sendiri saya rasa mengalami
penurunan. Dulu, seingat saya sih lumayan tingginya bisa mencapai 50 meter.
Tapi sekarang tampak berkurang. Entah faktor apa saya gak ngerti. Airnya pun
tidak sejernih dulu. Sekarang terlihat keruh berwarna coklat. Para pengunjung
memang tidak diperbolehkan berenang tepat di bawah air terjun karena
kedalamannya yang konon mencapai puluhan meter. Hmm, fyi aja sih, saking
dalamnya dasar air terjun itu sampai saat ini sudah memakan sejumlah korban
jiwa yang tewaskarena tenggelam *jeng
jeng *backsound horor.
Terlepas dari fenomena tersebut, air terjun ini masih layak
untuk dikunjungi bersama keluarga, teman-teman, dan rekan-rekan kerja maupun bersama simpanan. Beberapa spot
memang sengaja direnovasi untuk membuat pengunjung betah berlama-lama. Tapi
masih banyak pula spot yang dibiarkan asri secara alami.
Jika bosan dengan
gegap gempita mal-mal yang menjamur di Samarida, air terjun tanah merah ini
bisa jadi alternatif pilihan untuk menghabiskan akhir pekan yang murah, fresh,
dan lebih dekat dengan alam. Dan jika Anda punya hobi fotografi, baik sebagai
subjek maupun objeknya, tempat wisata ini adalah surga bagi anda. Setidaknya
tidak ada yang mencibir jika Anda berpose memonyong-monyongkan bibir selama
berjam-jam :|
Mari berkunjung!
wahhh kangen kalimantan, semoga bisa kesana lagi :)
ReplyDeleteHerdiana Surachman
DELUXSHONIST | TWITTER | BLOGLOVIN
Waa, tnx for reading, Na. Ayo, ayo, ke Samarinda lagi.. *siapin welcome dance dari skrg :D
ReplyDeletewah..masuknya nyelonong ya...
ReplyDeletedulu kelihatan tinggi, kos ente masih kecil gan.
ReplyDeletesekarang dah gede, otomatis air terjunnya kelihatan lebih pendek. LOL
CMIW :)
Terus lestarikan wisata samarinda gan.
apurie & dhony, tnx for peeking this blog :D
ReplyDeletekeren kayaknya.
ReplyDeleteAngan, yuk mari jalan2 kesini. Jgn lupa umi & abi diajak serta :)
ReplyDeleteGreat site, thanks!
ReplyDelete